Buka Rahasia Target Pasar Anda dengan Buyer Persona
Saat berbicara tentang pemasaran dewasa ini, menciptakan buyer persona menjadi hal yang penting. Buyer persona adalah salah satu strategi yang dilakukan untuk mengidentifikasi keinginan konsumen.Setiap bisnis yang dibangun harus didasari dengan keinginan konsumen agar bisa mendapatkan target pasar yang jelas.Tanpa ada target pasar yang jelas dan ideal, dipastikan akan sulit untuk mendapatkan konsumen.
Lewat buyer persona, kamu akan semakin mudah untuk menemukan target ideal dari konsumen. Hal ini dapat membuat bisnismu akan berjalan lancar, terutama dalam dunia digital.
Lantas, apa sih sebenarnya buyer persona itu?
Dilansir dari Social Media Today, buyer persona adalah
representasi dari target pelanggan yang didapatkan dari hasil riset yang
mendalam.
Buyer persona menggambarkan siapa pelanggan idealmu, masalah apa yang mereka hadapi, dan bagaimana mereka mengambil keputusan dalam membeli produkmu.
Pada intinya, kamu perlu membuat profil pelanggan yang
seolah-olah terlihat nyata agar dapat menemukan cara menarik pelanggan atau
calon pelanggan.
Sebab, orang-orang dapat membeli produkmu dengan alasan yang berbeda. Hal ini membuatmu harus membuat lebih dari satu persona konsumen.
Caranya bagaimana?
Kamu bisa melakukannya mulai dari pengumpulan data, tingkah laku, hingga cara mereka mengambil keputusan saat membeli produk atau layanan.Semakin detail kamu membuatnya, maka akan terlihat semakin baik.
Kamu mungkin tidak bisa mengenal setiap pelanggan satu per satu. Akan tetapi, dengan membuat persona konsumen kamu setidaknya mampu untuk mengidentifikasi setiap basis pelanggan yang ada. Buyer persona akan membantumu dalam memahami pelanggan dan calon pelangganmu dengan baik.
Dengan begitu, kamu akan lebih mudah dalam penyesuaian konten, pengembangan produk, serta pengiriman newsletter. Seperti penjelasan diatas, buyer persona adalah representasi dari pelanggan dan prospek perusahaan.
Dokumen satu ini dapat menerangkan masalah yang dihadapi pelanggan serta cara mereka mengambil keputusan saat membeli produkmu. Buyer persona pun pada dasarnya akan membantu perusahaan untuk lebih memahami target audiensnya.
Meskipun demikian, ia perlu diciptakan sedetail mungkin agar
dapat berfungsi secara maksimal.
Nah, untuk membuat buyer persona yang merinci, berikut
adalah beberapa hal yang harus kamu analisis dan tentukan.
1. Data pribadi
Hal pertama yang perlu dianalisis oleh perusahaan saat
menciptakan buyer persona merupakan data pribadi pelanggan.
Dalam data yang hendak dirancang, perusahaan harus bisa
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut untuk menggambarkan masing-masing
individu dalam kelompok audiens mereka.
Siapa nama konsumen?
Apa jenis kelaminnya?
Berapa umurnya?
Apa pendidikannya?
Apakah sudah bekerja dan apa pekerjaannya?
Berapa penghasilan yang dia peroleh?
Apakah statusnya sudah menikah atau belum?
2. Tingkah laku
Aspek berikutnya yang harus ditentukan perusahaan saat
hendak membuat buyer persona adalah tingkah laku pelanggan atau customer
behavior.
Untuk mempelajari dan menentukan hal satu ini, perusahaan
dapat membentuknya melalui pertanyaan-pertanyaan berikut.
Apa hobinya?
Makanan dan minuman apa yang paling ia sukai?
Media sosial apa saja yang ia gunakan?
Apa saja forum online yang ia ikuti?
3. Kebiasaan berbelanja
Faktor terakhir yang harus ditentukan oleh perusahaan saat
membentuk buyer persona merupakan kebiasaan berbelanja pelanggan.
Untuk menentukan hal tersebut, perusahaan dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.
Bagaimana kebiasaan ia berkomunikasi? Apakah melalui
telepon, email, atau secara tatap muka?
Bagaimana cara ia mengetahui produk perusahaan? Melalui
iklan, saran teman, atau melalui internet?
Jika melalui internet, bagaimana cara ia menemukan informasi
tersebut?
Apa cara berbelanja yang lebih disukai? Secara offline di
toko, atau online?
Cara Membuat Buyer Persona
Dilansir dari Hootsuite, penting untuk menentukan
orang-orang yang serius ingin membeli produkmu, bukan orang yang kamu harap
akan membeli produkmu.
Dengan demikian, kamu harus melakukan riset yang mendalam
untuk mengetahui hal tersebut.
Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat buyer persona:
1. Lakukan penelitian pelanggan dengan menyeluruh
Hal mendasar yang harus dilakukan adalah dengan meneliti
seluruh pelanggan yang pernah membeli produk atau layananmu.
Pelajari pelanggan yang telah menggunakan produk atau
layananmu.
Kumpulkan informasi mengenai usia, lokasi, tingkah laku,
minat, cara pembelian, dan lain-lain.
Setelah dikumpulkan, catat apa saja yang kamu dapatkan.
Usahakan untuk mengonfirmasi informasi tersebut kepada pelanggan secara
langsung lewat survei online, focus group, atau bahkan melakukan interview
secara langsung.
Dengan begitu, kamu akan mengetahui persona konsumenmu
secara detail.
Usahakan untuk mencari tahu apakah pelangganmu pernah berinteraksi
dengan kompetitor. Jika ada, identifikasi secara jelas agar kamu mengetahui apa
yang harus dikembangkan ke depannya.
2. Ketahui masalah pelanggan
Selain meneliti pelanggan, langkah selanjutnya dalam membuat
buyer persona adalah mencari masalah yang sedang dialami oleh pelanggan.
Salah satu cara untuk mengetahuinya adalah dengan terlibat
di media sosial dan melakukan penelitian secara langsung.
Selain itu, kamu juga bisa melakukan survei online untuk mencari tahu review mereka terkait produk atau layananmu.
Apabila ada masalah yang mereka alami terkait produkmu,
segera cari solusinya.
3. Identifikasi tujuan pelanggan
Hal yang tidak kalah penting dari mengetahui masalah
pelanggan adalah mengidentifikasi tujuan mereka.
Tujuan mereka dalam menggunakan produkmu tentu berbagai
macam. Ada yang memiliki tujuan yang bersifat pribadi bahkan profesional.
Untuk itu, kenali lebih dalam lagi tujuan mereka
masing-masing sehingga kamu dapat menyajikan konten atau produk yang sesuai.
4. Pahami bagaimana bisnismu dapat membantu
Setelah mengetahui masalah serta tujuan pelanggan, langkah
berikutnya dalam membuat buyer persona adalah memahami bagaimana bisnismu dapat
membantu para pelanggan.
Gali lebih dalam manfaat apa saja yang bisa diberikan dari
bisnismu. Simpan sejenak pemikiran mengenai fitur-fitur yang akan diberikan.
Dengan begitu, perlahan-lahan kamu akan mengetahui bagaimana
bisnismu dapat membantu konsumen.
5. Ubah riset menjadi buyer persona
Setelah mengumpulkan beragam data dan informasi lewat riset,
saatnya untuk mengubahnya menjadi buyer persona.
Sebagai contoh, kamu mengidentifikasi pelanggan lelaki
berusia 25 tahun yang tinggal di kota-kota besar dan sedang berusaha untuk
mencari kerja.
Kelompokkan itu ke dalam satu daftar buyer persona sehingga
dapat memudahkanmu dalam pembuatan konten, pengembangan produk, dan lain-lain.
Ingat, kamu juga bisa membuat lebih dari satu buyer persona
sesuai dengan kebutuhan bisnismu.
Manfaat Buyer Persona
Pada dasarnya buyer persona adalah cara terbaik bagi perusahaan untuk memahami target audiensnya.
Dokumen tersebut juga bisa membantu mereka untuk meningkatkan conversion rate dan pendapatan perusahaan.
Nah, selain kedua hal tersebut, buyer persona juga
menawarkan sejumlah manfaat lain yang bisa menguntungkan perusahaan.
Penasaran apa saja? Berikut adalah daftar dan penjelasannya,
sesuai paparan adWhite.
pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan pelanggan ideal
perusahaan
perusahaan memiliki target audiens yang lebih tersegmentasi
meningkatkan efisiensi pemasaran perusahaan
meningkatkan kesuksesan tim sales perusahaan
mengidentifikasi persona yang negatif
memahami customer pain point secara menyeluruh
Itu dia penjelasan singkat mengenai buyer persona dan
langkah-langkah membuatnya. Intinya, buyer persona adalah target ideal
konsumenmu supaya bisnismu dapat berkembang ke depannya.Selain mengenai Buyer Persona anda juga bisa lebih memahami konsumen dengan Segmenting, Targeting, dan Positioning.