Syarat dan Ketentuan Penerapan Proses Kerja
Sebelum Proses penerapan SOP
dilakukan, manajemen harus dapat memastikan bahwa tujuan-tujuan berikut ini telah
tercapai:
a. Setiap pelaksana
mengetahui SOP yang baru/diubah dan mengetahui alasan perubahannya;
b. Salinan/Copy SOP
disebarluaskan sesuai kebutuhan dan siap diakses oleh semua pengguna yang
potensial;
c. Setiap pelaksana mengetahui
perannya dalam SOP dan dapat menggunakan semua pengetahuan dan kemampuan yang
dimiliki untuk menerapkan SOP secara aman dan efektif (termasuk pemahaman akan
akibat yang akan terjadi bila gagal dalam melaksanakan SOP);
d. Terdapat sebuah mekanisme
untuk memonitor/memantau kinerja, mengidentifikasi masalah-masalah yang mungkin
muncul, dan menyediakan dukungan dalam proses penerapan SOP.
Keberhasilan pelaksanaan
penerapan bergantung pada keberhasilan proses simulasi dan pengujian pada tahapan
pengembangan SOP Artinya, keberhasilan
pada tahapan tersebut juga akan menjamin keberhasilan pada praktek senyatanya.
Atas dasar hal tersebut di
atas, untuk menjamin keberhasilan penerapan SOP diperlukan strategi penerapan
yang meliputi langkah - langkah sebagai berikut:
Perencanaan
Penerapan SOP
Pengembangan atau perubahan
SOP harus disertai dengan rencana penerapan yang tepat. Rencana penerapan akan
memberikan kesempatan untuk setiap anggota organisasi yang berkepentingan untuk
mempelajari dan memahami semua tugas, arahan, dan jadwal serta kebutuhan
sumberdaya yang terkait.
Pemberitahuan
(Notification)
Langkah selanjutnya dari
proses penerapan setelah penyusunan rencana penerapan adalah proses
pemberitahuan/penyebarluasan informasi perubahan.
Distribusi
dan Aksesibilitas
Salinan/copy dari berbagai
SOP yang dikembangkan harus tersedia untuk semua pelaksana yang terkait dalam
SOP tersebut. Jika pelaksana tidak
memiliki akses terhadap SOP yang baru dikembangkan, maka SOP tidak dapat
diterapkan dengan baik, sehingga mereka tidak dapat dianggap bertanggung-jawab
jika terdapat kesalahan prosedur.
Pelatihan
Pemahaman
SOP Penerapan SOP yang
efektif terkadang membutuhkan pelatihan untuk pelaksananya. Tergantung dengan
kebutuhan dan waktu yang ada, pelatihan bisa dalam bentuk formal atau informal,
dilaksanakan dalam kelas ataupun pada pelaksanaan tugas sehari-hari.
Tapi apapun bentuknya, yang
paling utama adalah program yang dirancang harus dapat memenuhi prinsip-prinsip
pendidikan orang dewasa, dengan mempertimbangkan empat komponen utama:
motivasi, alih informasi, kesempatan untuk melatih keterampilan baru, dan
peningkatan kemampuan.
Pemberian pelatihan dimulai
dengan penilaian kebutuhan pelatihan, penyusunan materi pelatihan, pemilihan
peserta pelatihan, pemilihan instruktur, serta penjadwalan dan
pengadministrasian pelatihan.
Supervisi
Penerapan
SOP juga memerlukan adanya supervisi sampai SOP
benar-benar dikuasai oleh para pelaksana. Dalam kaitan dengan hal ini, maka
perlu dibentuk tim yang selalu siap memberikan supervisi secara terus menerus.