Pengertian Sistem Layana Usaha
Sistem pelayanan menurut arti kata, sistem adalah cara teratur untuk melakukan sesuatu. Sistem pelayanan umum sebenarnya merupakan satu kesatuan faktor yang dibutuhkan dalam terselenggaranya suatu pelayanan umum.
Sistem pelayanan umum ini terdiri atas empat faktor: pertama sistem prosedur dan metode yaitu dalam pelayanan umum perlu adanya sistem informasi, prosedur dan metode yang mendukung kelancaran dalam memberikan pelayanan.
Kedua, personil terutama ditekankan pada prilaku aparatur, dalam pelayanan umum aparatur pemerintah selaku personil pelayanan harus profesional, disiplin dan terbuka terhadap kritik dari pelanggan atau masyarakat.
Ketiga, sarana dan prasarana dalam pelayanan umum diperlukan peralatan dan ruangan kerja serta fasilitas pelayanan umum misalnya: ruang tunggu, tempat parkir yang memadai.
Keempat, masyarakat sebagai pelanggan dalam pelayanan umum masyarakat umum masyarakat sebagai pelanggan sangatlah heterogen baik tingkat pendidikan maupun prilakunya.
Dalam kamus bahasa Indonesia dijelaskan bahwa pelayanan merupakan suatu hal, cara, atau hasil pekerjaan melayani. Sedangkan melayani adalah menyuguhi (orang) dengan makanan, minuman, menyediakan keperluan orang, mengiyakan, menerima, dan menggunakan.
Sementara Sampara (dalam L.P Sinembela)
menyatakan bahwa pelayanan adalah suatu
kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antar
seseorang dengan orang lain atau mesin secara
fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan.
Pelayanan adalah suatu proses kepada
orang lain dengan cara tertentu memerlukan kepekaan agar terciptanya kepuasan
dan keberhasilan.
Menurut philip kotler “pelayanan atau service adalah setiap kegiatan atau
manfaat yang dapat diberikan suatu
pihak kepada pihak lainnya yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak pula berakibat pemilikan
sesuatu dan produksinya dapat atau tidak dapat dikaitkan
dengan suatu produk
fisik”.
Pengertian pelayanan adalah usaha
melayani kebutuhan orang lain. Pelayanan pada
dasarnya adalah kegiatan yang ditawarkan oleh organisasi atau program
kepada konsumen, yang bersifat tidak berwujud dan tidak
dapat dimiliki.
Moenir mengemukakan bahwa pelaksanaan
pelayanan dapat diukur, oleh karena itu dapat
ditetapkan standar baik dalam hal waktu yang diperlukan maupun hasilnya. Dengan adanya standar manajemen
dapat merencanakan, melaksanakan, mengawasi dan mengevaluasi kegiatan pelayanan, agar hasil akhir memuaskanm pihak-pihak yang mendapatkan pelayanan.
Berdasarkan beberapa teori di atas,
dapat disimpulkan bahwa pelayanan merupakan
suatu kegiatan atau peroses yang berlangsung secara berkesinabungan atau
terus menerus dalam interaksi
antara seorang dengan orang lain dan menyedikan kepuasan
pelanggan.
Menurut
Kasmir, untuk meningkatkan citra perusahaan, wirausahawan perlu menyiapkan sumber
daya manusia (karyawan) yang mampu
memenuhi keinginan dan kebutuhan
pelanggannya. Karyawan yang diharapkan dapat melayani keinginan
dan kebutuhan pelanggan
disebut customer service (CS)
atau ada juga yang
menyebutnya service assistance (SA).
Berdasarkan pendapat di atas, dapat dijelaskan bahwa pelayanan sangat memegang peranan penting dalam membangun citra positif bagi sebuah perusahaan khususnya yang berkaitan dengan pelayanan jasa. Semakin baik pelayanan yang diberikan oleh perusahaan maka akan memberikan dampak positif bagi kemajuan perusahaan itu sendiri.
Tujuan dan Manfaat Sistem Pelayanan
Tujuan sistem pelayanan adalah
memberikan pelayanan yang dapat memenuhi dan
memuaskan pelanggan atau masyarakat serta memberikan fokus pelayanan kepada
pelanggan. Pelayanan dalam sektor publik didasarkan pada aksioma bahwa “pelayanan adalah
pemberdayaan”.
Pada dasarnya setiap perbuatan yang baik
tentu memiliki tujuan yang baik, sehingga akan
memberikan manfaat yang baik pula. Di samping memiliki tujuan manajemen juga memberikan manfaat yang cukup banyak bagi perusahaan apabila
dilakukan dengan sungguh-sungguh.
Suatu perusahaan yang berdiri tentu
menginginkan usaha yang dijalankan
dapat hidup terus-menerus tanpa dibatasi
oleh waktu, hal ini merupakan
salah satu tujuan
didirikannya perusahaan. Dan itu dapat dilakukan dengan meningkatkan omset penjualan atau jumlah pelanggannya karena hanya dengan meningkatnya omset penjualan atau jumlah pelanggannya, tujuan dapat dicapai. Meningkatnya omset penjualan pada akhirnya akan dapat pula meningkatkan laba bagi perusahaan.
Pelayanan pada sektor bisnis
berorientasi profit, sedangkan pelayanan prima pada sektor publik bertujuan memenuhi kebutuhan masyarakat secara
sangat baik dan terbaik. Kepuasan
pelanggan adalah kunci sukses dalam bisnis. Tentu saja tujuan ini dapat dicapai salah satunya dengan pelayanan prima. Pelayanan prima adalah bagaimana
pelanggan merasa nyaman dan mudah dalam setiap
proses pelayanan yang diberikan.