Pengertian Sikap dan perilaku wirausaha
Dalam bagian ini, kita akan membahas mengenai agar membentuk
sikap dan perilaku wirausaha
1. Karakteristik Dasar Seorang Wirausaha
Seorang wirausaha merupakan seorang innovator. Mereka menemukan ide mengenai peluang usaha dan mewujudkannya dalam bentuk badan usaha. Kemampuan manajerial dan membangun tim merupakan karakteristik dasar bagi seorang wirausaha.
Lalu, bagaimana cara seseorang mampu mengasah ketiga aspek tersebut? Berikut ini dasar seorang wirausaha.
A.
Memiliki
presepsi Memiliki presepsi terhadap ketidakpastian dan mampu menanggung risiko
yang dihadapi.
Pada dasarnya, kewirausahaan merupakan
kegiatan menghindari risiko untuk mendapatkan keuntungan. Seorang wirausaha
berani mempertaruhkan karier serta kemapanan keuangannya agar dia bisa
mewujudkan ide usahanya, sekalipun usahanya masih dalam tahap ketidakpastian.
Namun, sering kali seorang wirausaha tidak sadar bahwa mereka telah mengambil
risiko yang cukup besar karena mereka mengira risiko tersebut tidak berarti
jika dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh.
Risiko dikategorikan menjadi beberapa bagian
sebagai berikut.
1.
Risiko biasa Risiko biasa adalah risiko yang
dapat dihitung secara matematis.
2.
Risiko Ambigu Risiko Ambigu adalah risiko yang
tidak dapat diukur secara matematis.
3.
Ketidakpastian Murni Ketidakpastian Murni adalah
Ketidakpastian yang tidak bisa diukur dengan cara apa pun. Ketidakpastian murni
merupakan jenis risiko yang paling sering dihadapi oleh seseorang pengusaha,
terutama jika badan usaha yang dimilikinya mengeluarkan produk baru yang
sebelumnya belum ada di pasaran.
Berdasarkan sebuah studi yang dilakukan oleh ETH Zurich pada
tahun 2014 menemukan bahwa dibandingkan dengan manajer biasa, para wirausahawan
memiliki tingkat efisiensi lebih tinggi dalam pengambilan keputusan.
B.
Merancang dan menerapkan strategi Memulai usaha
sendiri membutuhkan kerja keras dan jangka waktu yang tidak sebentar. Selain
itu, perlu strategi yang jitu agar upaya wirausaha anda tersebut berhasil, juga
meminimalkan kegagalan.
Berikut ini strategi-
strategi dari para pengusaha wirausaha yang berhasil.
1.
Mencari pasar khusus yang belum tergarap
Strategi awal dalam menjadi seorang wirausaha adalah mencari pangsa pasar
khusus (niche market) yang kebutuhan utamanya belum terpenuhi oleh competitor.
Caranya adalah dengan mengetahui kemampuan khusus pada usaha yang dimiliki.
Tidak ada perusahaan yang mampu menampung kebutuhan semua konsumen. Oleh sebab
itu, celah-celah tersebut harus dimanfaatkan sebaik mungkin oleh seorang
wirausaha.
2.
Peka terhadap tren terbaru dan berani memulainya
Carilah kebutuhan dan keinginan terbaru dari para konsumen yang tumbuh dari
perubahan tren disegi kultural,ekonomi,teknologi yang menjadi sinyal kesempatan
pasar baru. Bertindaklah dengan cepat, jangan menunda terlalu lama.
3.
Segera mengimplementasi ide menjadi sebuah
tindakan Kita tidak pernah memprediksi kapan waktu yang tepat dalam mewujudkan
ide usaha. Oleh karena itu, kita harus segera mungkin dalam mewujudkan ide
usaha. Perwujudan tersebut tentu saja harus disertai dengan perhitungan matang.
4.
Hindari kata-kata yang mematahkan semangat Agar
usaha yang kita bangun bisa menjadi maju, kita harus mengabaikan ungkapan
ketidakpercayaan yang dilontarkan oleh orang lain. Orang lain tetap mencari
kesalahan- kesalahan yang ada dalam diri kita. Pada satu sisi, hal tersebut
bisa menjadi bahan introspeksi bagi kita. Namun, apabila orang lain sudah
memberikan kritik yang tidak masuk akal, kita harus membiarkan orang tersebut
berbiacara sesuka hati mereka tanpa harus kita hiraukan.
5.
Eksplorasikan kelemahan Kompetitor Ambil
pandangan kritis terhadap competitor. Dengarkan baik-baik akan kebutuhan dan
complain dari konsumen prospektif saat melakukan penjajakan jasa/produk. Hal
ini akan membantu mengidentifikasi kekurangan dan kelemahan competitor.
2. Sikap dan Perilaku Seorang Wirausaha Seorang wirausaha harus
memilki sifat-sifat positif yang dapat menunjang keberlangsungan usahanya.
Berikut ini dijelaskan sifat-sifat yang wajib dimiliki oleh seorang
wirausaha.
a.
Selalu Berani Mengambil Risiko Seseorang yang
berfikir dan bertindak menjadi wirausaha sudah tentu memiliki konsekuensi untuk
menghadapi risiko dalam perjalanan wirausahanya. Sebagian orang beranggapan,
menjadi wirausaha adalah sebuah langkah riskan karena ia akan merintis ide baru
yang dianggap tidak lazim ataupun mengagumkan hartanya untuk modal usaha. Seorang
wirausaha yang tangguh tentunya akan berani menghadapi risiko dipermulaan
usahanya dibanding tetap berada dalam zona nyaman atau malah berada dalam
kondisi yang kurang menguntungkan. Sebuah pemikiran yang perlu dicermati dalam
langkah wirausaha ke depan adalah selalu dan tetap mengambil risiko. Beberapa
pengusaha yang sudah berhasil dan merasa nyaman dengan wirausahanya terkadang
merasa usahanya sudah cukup setelah terkondisi dengan nyaman. Pada faktanya,
sika tersebut bisa menghambat perkembangan tindakan-tindakan baru maka hal ini
akan menjadi sesuatu yang berbahaya. Seseorang yang berhenti mengambil
peluang-peluang baru akan mengalami kondisi masa depan yang terancam.
Kesimpulan, jika seseorang selalu berani mengambil risiko dan tidak cepat puas
akan usahanya, risiko yang ditempuh akan menciptakan peluang-peluang baru yang
mungkin akan menguntungkan pengusaha dalam konteks jangka waktu yang lebih
panjang. Intinya seorang wirausaha tangguh harus selalu berani mengambil
risiko.
b.
Bersikap Fleksibel Sikap yang fleksibel erat
kaitannya dengan sikap sebelumnya, yaitu berani mengambil risiko. Sebetulnya
sikap fleksibel bisa diartikan pula sebagai sikap adaptif. Sikap fleksibel amat
diperlukan di dunia usaha karena dari waktu ke waktu iklim usaha akan mengalami
perubahan dan sifatnya sangat situasional sesuai dengan perkembangan terkini.
Seseorang yang fleksbel tentunya akan tanggap terhadap keadaan sehingga
perubahan apapun yang tejadi, wirausaha akan tetap bertahan dengan mencari
solusi yang terbaik untuk mempertahankan usahanya.
c.
Berusaha Mengenal Bisnis Anda Seorang wirausaha
yang tangguh tentunya akan berupaya sebaik mungkin untuk mengenal apa yang
terjadi dengan bisnisnya. Sikap yang bertolak belakang adalah sikap mengucilkan
diri dan menganggap bisnis atau usaha yang dilakukan sudah berjalan dengan
baik. Sebetulnya kita bisa memelihara sikap positif dengan melakukan banyak hal
antara lain dengan melihat kondisi si sekitar bisnis kita, mengenal lebih jauh
orangorang yang terlibat dalam bisnis yang kita jalankan. Initinya membuka diri
terhadap informasi yang berkembang dan menghargai apa pun yang bisa membantu
perkembangan bisnis yang kita jalankan.
d.
Mengakui jika Memiliki Kesalahan Elemen penting
dalam mentalitas seorang wirausaha tangguh adalah mengakui apabila memiliki
kesalahan. Terkadang manusia tidak menyadari bahwa ia tidak sempurna dan bisa
saja memiliki kesalahan. Dalam dunia wirausaha, lebih baik mengakui kesalahan
langkah dan memperbaikinya disbanding terus menjalankan usaha dalam konsep yang
salah. Untuk mempertimbangkan salah atau benar langkah yang dilakukan, kita
bisa melakukan komunikasi dengan orang yang terlibat dalam usaha maupun
melakukan pengamatan dan observasi secara periodic terhadap usaha yang
dilakukan.
e.
Bersikap Jujur Nilai etika yang harus dipegang
oleh seorang wirausahawan adalah kejujuran. Kejujuran dapat menimbulkan respek
dari customer atau konsumen. Dengan memegang prinsip kejujuran, seorang
wirausaha dapat bertahan dalam usaha. Bayangkan jika kita sebagai wirausaha mencoba
menipu konsumen dengan misalnya memberikan informasi yang menyesatkan tentang
produknya, mungkin usaha tersebut tidak akan bertahan lama. Oleh karena itu,
jika kita ingin menjadi wirausaha tangguh, mungkin prinsip kejujuran amat
berharga sebagai modal awal.
f.
Optimis dengan Masa Depan Pada umumnya
masyarakat menghormati seseorang yang berhati-hati serta bijaksana dengan masa
depan. Sikap kehati-hatian barangkali tidak bermasalah, namun akan menjadi
pokok permasalahan bila kehati-hatian itu menyebabkan hilangnya peluang bisnis
yang lewat di depan mata. Prinsip dalam menjalankan usaha tentunya harus berani
gagal namun sekaligus optimis bahwa dibalik usaha aka nada keberhasilan.
Berlawanan dengan sifat optimis adalah sifat pesimis. sifat pesimis sebenarnya
erat dengan kaitan dengan fokus seseorang akan kegagalan. Oleh sebab itu,
memelihara sifat ini akan membuyarkan rencana serta tindakan seorang wirausaha.
Minimal seorang wirausaha akan berpikir maju mundur karena diliputi ketakutan
dan kekhawatiran.
g.
Memiliki gairah untuk berwirausaha Wirausaha
yang tangguh menjalankan usaha sepenuh hati. Bila kita bekerja sesuai dengan
hobi tentunya proses mencapai keberhasilan tidak akan terasa berat. Semua
terasa menyenangkan dan bayangkan bila terjun dalam sebuah usaha, katakanlah
membuat sebuah produk yang kita sendiri tidak menyukainya. Walaupun gairah atau
kecintaan terhadap bidang usaha yang kita geluti belum ada, sebenarnya kita
berusaha memupukna antara lain dengan menciptakan hubungan emosional dengan
pelanggan kita, tangkap apa yang mereka rasakan tentang produk kita dan
koversikan menjadi sesuatu hal yang produktif bagi usaha.