Pengertian Laporan Keuangan
Tujuan
Tujuan
laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja
keuangan, dan arus kas entitas.Informasi ini bermanfaat bagi sebagian besar
kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.Tujuan utama dari
laporan keuangan adalah memberikan informasi keuangan yang mencakup perubahan
dari unsur-unsur laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak-pihak lain yang
berkepentingan dalam menilai kinerja keuangan terhadap perusahaan disamping
pihak manajemen perusahaan.
Para
pemakai laporan akan menggunakan laporan keuangan untuk meramalkan,
membandingkan, dan menilai dampak keuangan yang timbul dari keputusan ekonomis
yang diambil. Informasi mengenai dampak keuangan yang timbul tadi sangat
berguna bagi pemakai untuk meramalkan, membandingkan dan menilai keuangan sebuah
entitas. Seandainya nilai uang tidak stabil, maka hal ini akan dijelaskan dalam
laporan keuangan. Laporan keuangan akan lebih bermanfaat apabila dilaporkan
tidak saja aspek-aspek kuantitatif, tetapi mencakup penjelasan-penjelasan
lainnya yang dirasakan perlu. Dan informasi ini harus faktual dan dapat diukur
secara objektif.
Asumsi dasar
Laporan
keuangan disusun atas dua asumsi dasar, yaitu asumsi kelangsungan usaha dan
asumsi akrual. Pada asumsi kelangsungan usaha, diasumsikan bahwa perusahaan
akan terus beroperasi sehingga entitas keuangan tidak mungkin menghilang. Oleh
karenanya, penyusunan laporan keuangan dilakukan dengan nilai yang wajar.
Sementara itu, asumsi akrual merupakan sebuah asumsi bahwa pencatatan akuntansi
dilakukan ketika transaksi telah terjadi. Posisi keuangan yang meliputi aset
dan liabiltas tidak ditentukan oleh selesainya penerimaan atau pengeluaran.
Asumsi akrual mengutamakan status hukum dari aset dan liabilitas setelah
transaksi terjadi tanpa perlu menunggu status pembayaran dan penerimaannya.
Karakteristik
Karakteristik
kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan
berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yang harus dimiliki
oleh laporan keuangan yaitu dapat dipahami, relevan, andal, dan dapat
diperbandingkan. Dapat dipahami berarti bahwa informasi yang disajikan dalam
laporan keuangan dapat dipahami oleh pembacanya dan bentuk serta istilahnya
disesuaikan dengan batas para pengguna. Laporan keuangan dianggap relevan jika
informasi yang disajikan didalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna.
Keandalan berarti bahwa informasi dalam laporan keuangan bersifat bebas dari
pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material. Sedangkan dapat
diperbandingkan berarti bahwa informasi yang disajikan akan lebih berguna bila
dapat diperbandingkan dengan laporan keuangan pada periode sebelumnya.
Isi Laporan Keuangan
Berdasarkan
Ikatan Akuntan Indonesia, laporan keuangan meliputi laporan posisi keuangan
(neraca), laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas, dan
catatan atas laporan keuangan.